Search
Close this search box.
Picture of Ninjabio
Ninjabio
Admin ganteng

Biologi Kelas 10: Klasifikasi Kingdom Fungi (Jamur), Struktur Dan Peranannya Pada Kehidupan

Picture of Ninjabio
Ninjabio
Admin ganteng

Biologi Kelas 10: Klasifikasi Kingdom Fungi (Jamur), Struktur Dan Peranannya Pada Kehidupan

Jamur tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan. Itulah sebabnya jamur menjadi klasifikasi makhluk hidup baru bernama fungi. Nah, Pada materi Biologi kelas 10 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas tentang Klasifikasi Kingdom Fungi dan Struktur Tubuh Jamur. Baca artikel ini sampai selesai, ya.

Daftar Isi
Klasifikasi Kingdom Fungi

Kingdom fungi termasuk sebagai satu di antara kingdom makhluk hidup yang cukup besar dan memiliki karakteristik berbeda-beda. Ada lebih dari 50.000 spesies fungi yang ada di dunia ini. Karena jumlah spesiesnya sangat banyak, ada ilmu khusus untuk mempelajari tentang fungi atau jamur yang disebut Mikologi. Istilah Mikologi berasal dari bahasa Yunani “mykos”, yang berarti cendawan atau jenis jamur berbentuk payung.

Jika dilihat sekilas, struktur fungi memang terlihat seperti tumbuhan, Pahamifren. Namun, fungi bukanlah tumbuhan karena tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.

Kalau dilihat dari cara jamur mendapatkan makanan, jamur justru cenderung seperti kingdom animalia atau hewan yang memiliki sifat heterotrof, yaitu mendapatkan makanan dari sumber maupun organisme lain. Jadi, bisa dibilang, fungi bukan termasuk hewan maupun tumbuhan, namun ada beberapa karakteristik pada fungi yang terdapat juga di tumbuhan maupun hewan.

Klasifikasi Fungi

Berdasarkan struktur tubuhnya, klasifikasi fungi atau jamur dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok tidak bersekatnya hifa. Contoh kelompok fungi tidak bersekat adalah kelompok Zygomycota. Sementara kelompok bersekat, yaitu Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Mari kita bahas satu per satu tiap klasifikasinya.

Zygomycota

Zygomycota merupakan kelompok jamur yang membentuk spora istirahat berdinding tebal dikenal dengan zigospora. Anggota zygomycota umumnya adalah jamur yang hidup saprofit, yaitu mendapatkan makanan dari organisme yang sudah busuk atau mati. Kelompok fungi ini memiliki banyak inti sel dan terdiri atas hifa tidak bersekat. Contohnya, Rhizopus Oryzae dan Mucor Javanicus.

Ascomycota

Ascomycota memiliki ciri khusus yaitu memiliki talus yang terdiri dari miselium bersekat. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Kelompok ini memiliki sifat uniseluler atau multiseluler. Anggota ascomycota ada yang hidup saprofit, parasit, maupun simbiosis.

Secara umum, anggotanya meliputi 3 kelas, yaitu Hemiascomycetes, Plectomycetes, dan Pyrenomycetes. Contohnya, Aspergillus fumigatus dan Penicillium (Plectomycetes), serta Neurospora untuk pembuatan oncom (Pyrenomycetes).

Basidiomycota

Klasifikasi fungi basidiomycota mencakup sebagian besar spesies makroskopis dan amat mencolok. Jamur ini sering dijumpai di tanah lapang dan pada hutan-hutan. Ciri khususnya memiliki hifa bersepta dengan sambungan apit. Spora seksualnya dihasilkan di atas struktur dengan bentuk gada, yang dikenal dengan istilah basidium. Anggota basidiomycota hidup sebagai saprofit dan parasit terhadap organisme lain. Contohnya, Volvariella volvacea (jamur padi).

Deuteromycota

Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang berkembang biak secara aseksual. Memiliki hifa bersekat dan hidupnya menempel di sisa-sisa makanan. Tetapi, ada jenis deuteromycota tertentu bersifat parasit dan merugikan organisme lain. Misalnya, Candida albicans atau jamur yang menyebabkan penyakit infeksi pada saluran reproduksi wanita.

Ciri-Ciri Kingdom Fungi

Setiap kelompok fungi sebenarnya memiliki ciri khasnya masing-masing. Namun, ciri-ciri jamur secara umum yang hampir dimiliki seluruh spesiesnya adalah sebagai berikut:

  • Memiliki hifa, atau benang halus tersusun dari rangkaian sel yang terbentuk dari pertumbuhan spora. Hifa pada jamur bisa tunggal maupun bercabang. Kumpulan hifa jamur disebut miselium.

  • Memiliki dan memproduksi spora.

  • Berkembang biak secara seksual maupun aseksual.

  • Struktur tubuh jamur berfilamen. Dinding selnya mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan makanan.

Adapun ciri-ciri lain yang membedakan jamur dengan tumbuhan, di antaranya:

  • Tidak memiliki klorofil.

  • Berkembang biak dengan spora.

  • Komposisi dinding sel yang berbeda.

  • Tidak memiliki akar, batang, cabang, dan daun.

  • Tidak mempunyai sistem vaskuler seperti tumbuhan.

Bersifat multiseluler, tidak mempunyai pembagian fungsi pada setiap bagian.

Struktur Tubuh Jamur

Selain ciri-ciri fungi, kamu juga perlu mengetahui struktur tubuh fungi. Pada dasarnya, struktur jamur terbentuk dari komponen disebut hifa. Hifa sendiri adalah struktur menyerupai benang halus yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa yang mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa jamur dibatasi oleh dinding melintang atau septa.

Septa pada jamur memiliki pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Namun, ada pula hifa jamur yang tidak bersepta atau hifa senositik. Secara umum, struktur jamur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.

Pada jamur bersifat parasit, hifa jamur biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria. Hifa jenis haustoria berfungsi untuk mengangkut zat hara atau makanan dari substrat karena hifa khusus ini mampu menembus jaringan substrat.

Peranan Jamur dalam Kehidupan

Setiap makhluk hidup pasti memiliki peranannya masing-masing dalam kehidupan, termasuk kingdom fungi ini. Beberapa peranan jamur dalam kehidupan yaitu sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan sebagai dekomposer. Sayangnya, peranan jamur juga tidak selalu bermanfaat, Pahamifren. Jamur juga bisa menjadi agen deteriorasi dan menyebabkan penyakit. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

Jamur Sebagai Bahan Makanan

Seperti yang kamu tahu, beberapa jenis jamur bisa kita makan. Misalnya, jamur enoki, shitake, jamur tiram, jamur kancing, truffle, dan masih banyak lagi. Selain bisa dimakan langsung, jamur juga mengubah bahan makanan menjadi jenis makanan lain.

Jamur Sebagai Obat

Enggak cuma dikonsumsi sebagai makanan saja, jamur juga bisa menjadi obat-obatan. Contohnya, jamur Penicillium chrysogenum. Jamur ini menghasilkan antibiotik yang dikenal dengan penisilin. Antibiotik yang dihasilkan jamur ini menghambat pertumbuhan bakteri, terutama bakteri penyebab penyakit.

Cara kerja penisilin dengan cara merusak dinding sel bakteri. Saat dinding selnya rusak, bakteri bisa pecah dan mati. Jadi, enggak bisa membuat infeksi tubuh lagi deh. Keren ya, peran jamur yang satu ini!

Jamur Sebagai Dekomposer

Jamur juga bermanfaat untuk ekosistem, lho. Jamur berperan menjadi pengurai sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati, atau bahasa kerennya dekomposer, Pahamifren. Mulai daun-daun kering, batang pohon yang mati, bangkai hewan, hingga kotoran hewan terurai dengan bantuan jamur.

Hifa-hifa jamur bertumbuh menembus jaringan hewan dan tumbuhan yang sudah mati. Kemudian, hifa-hifa tersebut akan menghasilkan enzim-enzim yang bisa mengurai tubuh hewan atau tumbuhan itu. Jamur akan membantu penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Misalnya, protein yang diubah menjadi nitrogen. Karbohidrat dan lemak yang diubah menjadi karbon.

Nitrogen dan karbon tersebut diserap oleh tumbuhan lain yang masih hidup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jadi, jamur ini berperan penting memastikan ketersediaan nutrisi untuk tumbuhan. Satu di antara jamur yang berperan sebagai dekomposer adalah Pilobolus crystallinus. Jamur ini biasanya menguraikan sampah organik berupa kotoran hewan.

Jamur Sebagai Agen Deteriorasi

Peranan jamur juga bisa merugikan manusia, Pahamifren. Jamur dapat melakukan proses penguraian yang merugikan atau disebut deteriorasi. Jamur menguraikan bahan makanan yang kita simpan. Misalnya, kalau kamu menyimpan padi atau kacang tanah di tempat lembap, bisa-bisa ditumbuhi sama Aspergillus flavus.

Jamur ini membuat padi dan kacang yang kamu simpan menjadi busuk dan menghasilkan racun bernama aflatoksin. Kalau aflatoksin ini tidak sengaja termakan oleh manusia, bisa menyebabkan kanker hati. Serem banget ya, Pahamifren.

Enggak cuma makanan saja, jamur juga bisa merusak barang-barang berharga, seperti lukisan terbuat dari kayu, atau bahkan dokumen-dokumen berharga yang ada di museum. Agar barang-barang kamu terhindar dari jamur bersifat deteriorasi ini, kamu harus menyimpan barang kamu di tempat yang benar dan tidak lembap, ya.

Jamur Sebagai Penyebab Penyakit

Selain berbagai manfaat yang dimiliki, pada klasifikasi kingdom fungi juga dikenal jamur yang merugikan. Jamur juga bisa menyebabkan penyakit bagi tumbuhan, hewan, maupun manusia. Misalnya, jamur Claviceps purpurea yang menyerang tanaman gandum.

Biji tanaman gandum yang terinfeksi jamur ini akan membengkak dan warnanya berubah menjadi ungu. Bagian yang membengkak ini dinamakan ergot. Apabila ergot termakan manusia, bisa menyebabkan halusinasi, kejang-kejang, bahkan hingga lumpuh.

Bagikan Artikel Ini

5 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments